Anjungan Provinsi
Jawa Tengah merupakan salah satu Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah.
Anjungan ini menampilkan tujuh bangunan tradisional, yakni Pendopo Agung
sebagai bangunan utama, pringgitan, tajuk mangkurat, Sasono Suko, joglo
pengrawit apitan, dara gepak, dan panggung terbuka Ojo Dumeh. Selain itu, di
dalam anjungan ini ditampilkan juga bangunan miniatur Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Mendut.
Pendopo Agung merupakan bangunan tanpa
dinding beratap joglo, tiruan pendhapa Pura Mangkunegaran, Surakarta, ditopang
empat saka guru berukir, dengan dua patahan atap: penanggap yang ditopang 12
saka goco dan penitih yang ditopang 12 saka rawa. Sesuai fungsi aslinya
pendhapa digunakan untuk pertemuan resmi serta menggelar seni dan upacara adat.
Pringgitan bersambung di belakang pendhapa, beratap limas, digunakan untuk
memamerkan koleksi pakaian adat.
Gedung serbaguna joglo pangrawit apitan
merupakan bangunan dengan empat saka guru, digunakan sebagai tempat gamelan
jika ada pergelaran di panggung terbuka, tempat rias para penari atau artis
yang akan pentas di panggung terbuka, untuk menyimpan barang-barang peralatan,
serta untuk peragaan pembuatan wayang kulit, batik, dan objek wisata di Jawa
Tengah.
Di sebelah kanan depan Pendopo Agung terdapat
bangunan tajuk mangkurat dengan empat saka guru. Bangunan model ini dinamai
tajuk mangkurat karena saka guru-nya menggunakan lambang sari yang berarti
hubungan mesra dan serasi antara pria dan wanita sebagai landasan yang kokoh untuk
keharmonisan hidup berkeluarga. Konon pencipta bentuk dan gaya bangunan ini
adalah Sultan Agung. Bangunan ini dipergunakan untuk menyelenggarakan kegiatan
administrasi perkantoran, perpustakaan, tempat menyimpan koleksi barang-barang
antik, serta hasil kerajinan.
Di belakang kanan Pendopo Agung berdiri
bangunan rumah pedesaan, disebut dara gepak, berbentuk menyerupai rumah burung
merpati, mempunyai delapan saka guru, dikelilingi atap penanggap dengan 16 buah
saka penanggap; berfungsi sebagai rumah makan dan kafetaria yang menyediakan
makanan dan minuman khas Jawa Tengah.
Sebuah panggung terbuka menghadap ke utara
dengan latar belakang kala makara bertuliskan ojo dumeh digunakan untuk pentas
seni pada malam hari dengan kapasitas penonton 500 orang. Setiap hari Minggu
dan hari libur anjungan menggelar pameran dan penjualan aneka kerajinan tangan
dan makanan khas tiap kabupaten/kota serta mementaskan kesenian tradisional.
Oleh: Kevin Prilian
11 IPS SMA MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar